Wamena, 22 Oktober 2025 – Dalam upaya menumbuhkan dan memperkuat semangat nasionalisme di kalangan generasi muda Papua Pegunungan, Radio Republik Indonesia (RRI) Wamena menggelar kegiatan Talkshow Dialog Kita Indonesia dengan tema “Semangat Nasionalisme Generasi Muda: Dari Kita, Untuk Indonesia” bertempat di Studio V RRI Wamena, Jalan Ahmad Yani, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pada Rabu (22/10) pukul 14.40 WIT.
Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Kepala RRI Wamena Djery Moriloksu, S.PT, Wakapolres Jayawijaya KOMPOL I Wayan Laba, S.H., M.H., dan Rektor Universitas Al-Amien Yapis Wamena Dr. H. Rudi Hartono Ismail, S.Pd., M.Pd., CRA., CRP Acara juga dihadiri oleh moderator Tanti Situmorang, dosen Yusman, serta perwakilan mahasiswa dari Universitas Al-Amien Yapis Wamena, Universitas Baliem Wamena, dan STIPER Petra Baliem Wamena, dengan total peserta sekitar 30 orang.
Acara diawali dengan pembukaan oleh MC, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan doa bersama. Dalam sambutannya, Djery Moriloksu menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen RRI sebagai lembaga penyiaran publik untuk menghadirkan ruang dialog yang inspiratif dan mempererat semangat persatuan di tengah masyarakat.
> “Melalui dialog ini, kami berharap generasi muda memahami arti penting nasionalisme, tidak hanya sebagai semboyan, tetapi juga sebagai semangat yang diwujudkan dalam tindakan nyata untuk membangun daerah, menjaga persaudaraan, dan berkontribusi positif bagi bangsa,” ujar Djery.
Dalam sesi dialog, Wakapolres Jayawijaya KOMPOL I Wayan Laba menekankan pentingnya peran generasi muda sebagai penerus bangsa yang harus mengedepankan nilai-nilai kebangsaan serta berpartisipasi aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
> “Polri melalui satuan Binmas terus bersentuhan langsung dengan masyarakat untuk memperkuat kesadaran hukum dan Kamtibmas. Generasi muda perlu bijak menggunakan media sosial agar tidak mudah terprovokasi isu-isu yang dapat memecah belah persatuan,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor Una’im Yapis Wamena Dr. Rudi Hartono Ismail menjelaskan pentingnya pendidikan karakter sebagai fondasi pembentukan semangat nasionalisme di kalangan mahasiswa.
> “Pendidikan karakter mencakup tiga aspek penting, yakni knowing the good, feeling the good, dan doing the good. Ketiganya harus diterapkan agar generasi muda tidak hanya tahu nilai moral, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata,” ungkapnya.
Dalam sesi tanya jawab, mahasiswa menyoroti berbagai isu, seperti lemahnya rasa nasionalisme di kalangan pelajar, kurangnya pembangunan di Papua Pegunungan, hingga meningkatnya kasus kriminalitas seperti pembegalan. Para narasumber memberikan pandangan konstruktif mengenai pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam menjawab tantangan tersebut.
Menanggapi pertanyaan mahasiswa, KOMPOL I Wayan Laba menegaskan bahwa semangat nasionalisme telah tertanam dalam sistem pendidikan sejak dini dan harus terus dipupuk melalui keteladanan, kegiatan sosial, dan pengabdian masyarakat. Ia juga mengimbau agar mahasiswa tetap kritis dan taat hukum dalam menyampaikan pendapat di muka umum.
> “Menyampaikan pendapat adalah hak semua warga negara, namun harus dilakukan sesuai aturan agar tidak menimbulkan gangguan keamanan. Kami dari pihak kepolisian bertindak berdasarkan SOP untuk menjaga ketertiban dan keselamatan bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. Rudi Hartono Ismail menyoroti tantangan pendidikan di pedalaman Papua, seperti minimnya tenaga pengajar aktif. Ia menyebut bahwa pihak kampus bersama Dinas Pendidikan telah melakukan koordinasi dan memberikan peringatan bagi tenaga pendidik agar kembali aktif mengajar di sekolah-sekolah pelosok
Menutup kegiatan, para narasumber menyampaikan pesan motivatif kepada mahasiswa.
KOMPOL I Wayan Laba mengajak generasi muda untuk belajar dengan sungguh-sungguh, berpikir kritis, dan berkontribusi dalam pembangunan daerah.
> “Keamanan dan kemajuan Papua Pegunungan bukan hanya tanggung jawab aparat, tapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat,” tegasnya.
Sementara Dr. Rudi Hartono Ismail menambahkan,
> “Tanpa pemuda, Indonesia tidak bisa maju. Kita memiliki sumber daya manusia yang unggul di Papua Pegunungan, mari berpikir positif dan terus berinovasi untuk membangun daerah kita.”
Kegiatan talkshow ini ditutup pada pukul 16.30 WIT dengan suasana penuh semangat kebangsaan.
Kegiatan Dialog Kita Indonesia di RRI Wamena menjadi sarana efektif untuk memperkuat wawasan kebangsaan di kalangan generasi muda Papua Pegunungan. Selain menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga keutuhan NKRI, kegiatan ini juga mendorong kolaborasi antara lembaga pendidikan, aparat keamanan, dan media publik dalam membangun karakter kebangsaan yang kuat, kritis, dan berintegritas di tengah arus globalisasi.(rd)






































