Papua Barat – Dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional, Polda Papua Barat melaksanakan kegiatan Penanaman Jagung Serentak yang digelar di SP 5, Kampung Macuan, Kabupaten Manokwari. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakapolda Papua Barat, Brigjen Pol. Drs. Yosi Muhamartha, S.I.K., dan dihadiri oleh sejumlah pihak terkait.
Penanaman jagung ini menjadi bagian dari upaya sinergi antara institusi kepolisian dan masyarakat dalam mendukung program pemerintah di sektor pertanian.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain, Pejabat Utama (PJU) Polda Papua Barat, perwakilan dari Kodam XVIII/Kasuari, Dinas Pertanian Provinsi Papua Barat, Kepala Desa kampung Macuan, kelompok tani kampung Macuan, personel Polda Papua Barat.
Dalam sambutannya, Wakapolda Papua Barat menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Polri untuk hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam bidang keamanan, namun juga dalam pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian.
“Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, kita harapkan penanaman jagung ini mampu memberikan hasil nyata yang mendukung ketersediaan pangan serta meningkatkan ekonomi masyarakat di Kampung Macuan,” ungkap Brigjen Pol. Yosi.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk nyata dari transformasi Polri yang Presisi.
“Polri terus berupaya memperkuat kehadiran di tengah masyarakat, tidak hanya menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga membantu mendorong sektor-sektor vital seperti pertanian. Ini adalah langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi masyarakat lokal,” ujar Kombes Pol. Benny.
Kegiatan berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme dari masyarakat setempat, khususnya kelompok tani yang merasa sangat terbantu dengan adanya pendampingan serta dukungan dari Polda Papua Barat.
Polda Papua Barat berharap kegiatan ini menjadi awal dari program-program pertanian berkelanjutan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, dinas terkait, serta masyarakat tani di wilayah Papua Barat.(rd)