Papua – Kepolisian Daerah (Polda) Papua menggelar penyampaian catatan kinerja Semester I Tahun 2025, sekaligus memaparkan prediksi dan antisipasi perkembangan Kamtibmas di Semester II Tahun 2025 yang dilaksanakan di Mako Polda Papua Koya Koso, Selasa (01/07/2025).
Kapolda Papua menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh personel atas dedikasi dalam menjaga kondusifitas Kamtibmas di Tanah Papua.
Kapolda mengatakan secara umum, situasi Kamtibmas Semester I 2025 relatif kondusif. Polda Papua juga telah menerima anggaran sebesar Rp 1.773.769.006.000, dengan realisasi 46,83% hingga 8 Juni 2025.
Berbagai upaya preventif telah dilakukan, seperti 442 kali strong point dan blue light patrol, 97 kali patroli dialogis dan rutin, serta 18 kali kegiatan SAR. Bidang Binmas juga aktif dengan 14 kali tatap muka dengan masyarakat, 1 kali pembinaan Saka Bhayangkara, dan 3 kali penyuluhan Bhabinkamtibmas.
Terkait lalu lintas, tercatat 1.412 kasus kecelakaan (74 meninggal, 454 luka berat, 884 luka ringan) dan 13.579 kasus pelanggaran (2.761 tilang, 10.818 teguran).
Brimob Polda Papua telah 8 kali memberikan bantuan SAR dan sosial, termasuk penanganan bencana dan konflik Pilkada. Bidang Kedokteran dan Kesehatan menyelenggarakan 3 bakti sosial/kesehatan, sementara Bidang TIK melakukan asistensi dan survei jaringan di 7 Polres jajaran.
SPN Polda Papua telah melatih 1.225 personel melalui Dikbangspes, Prolat Kewilayahan, dan Manajemen Operasional Polsek.
Penanganan kasus menonjol di Semester I 2025 meliputi:
Tindak Pidana Konvensional: 724 kasus (244 selesai), didominasi curanmor, curat, pengeroyokan, curas, anirat, dan pembunuhan.
Kejahatan Transnasional: 152 kasus (62 selesai), didominasi siber dan narkoba.
Kejahatan Kekayaan Negara: 4 kasus korupsi (masih dalam proses).
Kejahatan Berimplikasi Kontijensi: 5 kasus pertikaian kelompok/suku, 49 unjuk rasa.
Polairud: 16 kasus perairan (16 selesai), didominasi narkotika.
Pengungkapan Kasus Menonjol: Ditreskrimum 5 kasus, Ditreskrimsus 4 kasus korupsi.
Polda Papua juga melaksanakan 6 Operasi Kepolisian, termasuk Operasi Ketupat Cartenz 2025 dan Operasi Damai Cartenz 2025. Operasi Damai Cartenz 2025 berhasil mengungkap 12 kasus menonjol, termasuk penangkapan DPO pimpinan KKB Aske Mabel dan jaringan penyuplai senjata api.
Saat ini, Polda Papua masih kekurangan 10.347 personel dari DSP 23.140, meskipun telah melakukan rekrutmen. Peningkatan kapasitas personel sebanyak 1.204 orang telah dilaksanakan.
Terkait pengawasan internal, Itwasda menerima 27 pengaduan (26 proses, 1 tidak benar). Pengaduan masyarakat terkait tindak pidana 25 kasus (23 proses, 1 tidak benar, 1 benar), dengan kendala utama lamanya proses penyidikan.
Polda Papua memberikan penghargaan kepada 7 personel BKO penerbang dan menjatuhkan sanksi disiplin (70 kasus, 24 selesai) serta kode etik (49 kasus, 4 selesai) kepada personel yang melanggar.
Aksi KKB di Semester I 2025 mengakibatkan 101 insiden dengan 43 meninggal dunia (37 masyarakat, 4 Polri, 2 TNI) dan 47 luka-luka. Polda Papua menyita 26 pucuk senpi, 3.868 butir amunisi, 37 magazine, dan 1 handak. Sembilan kasus pelanggaran orang asing juga ditangani.
Melihat dinamika Kamtibmas, potensi konflik di Semester II 2025 diperkirakan masih akan terjadi, terutama terkait aksi KKB dan Pemilihan Suara Ulang (PSU) Pilgub Papua.
“Polda Papua akan terus berupaya maksimal bersama TNI dan stakeholder terkait,” ucap Kapolda Papua.
Kapolda Papua menyampaikan permohonan maaf atas berbagai kekurangan kinerja, perilaku, perkataan, dan pelayanan Polri yang belum memenuhi harapan masyarakat. Pendekatan negosiasi akan menjadi faktor utama dalam mengendalikan Kamtibmas di Papua.
Mengakhiri Refleksi Semester I Tahun 2025, Kapolda Papua mengucapkan Selamat Hari Bhayangkara ke-79 tahun 2025 dengan tema “Polri Untuk Masyarakat”.(rd)